Yang baik datangnya dari Allah..

Jika seorang datang membuat kita marah, maka dia adalah ‘guru’ yang hendak mengajar kita erti sabar. Jika kita selalu ‘kesempitan’ wang maka itu tandanya kita harus bersedia belajar erti berjimat cermat. Jika kita rasa kita sedang dikecewakan, itu menunjukkan kita sedang belajar untuk membina sikap tidak terlalu mengharap.
Begitulah seterusnya dalam apa jua situasi dan masa, kita hakikatnya sedang belajar dan dididik. Memang pada lahirnya, manusia, peristiwa dan kejadian yang sedang bertindak ke atas kita tetapi sedarilah hakikatnya semua itu adalah datang dari Allah. Semuanya berlaku dengan izin Allah, yang dengan itu DIA hendak mendidik kita. Maka terimalah didikan itu dengan baik kerana tujuanNya mendidik pun pasti baik.

4 comments:

RuHiL said...

tp kalau da nama tak suka tu tak suka jugak..! lebih baik menjauhkan diri dari apa yg selalu membuatkan kita marah.. dok pikir nak didik2 pon jd parasit dalam hati.. lagi bikin marah.. lebih baik jgn bagi kena angin lalu pon... (mmg kena didik lebih la haku ni.. org tua kan susah dididik... keras hati..)

Asma said...

Insyaallah...masa akan merubah segalanya..Allah kadang2 uji kita dengan sesuatu yang kita tak duga..jangan nanti bara menjadi api..kalo boleh elak, kita elak..moga kita sama2 kuat melawan ujian2 ini..

haziq-fayyadh-faheem said...

Am I missing something here???

  Just want to share. Moga berfaedah... Copy dr blog org.

Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa pada suatu hari Abu Bakar Ash Shiddiq duduk dekat Rasulullah saw dalam suatu majelis. Tiba-tiba datanglah seseorang lalu orang itu melepaskan beberapa caci-maki kepada Abu Bakar, dan Abu Bakar menjawab, kelihatan muka Rasulullah berubah menjadi marah, dan beliau terus berdiri meninggalkan majelis itu. Melihat Rasulullah saw berdiri, Abu Bakar pun berdiri mengikuti beliau. Lalu dia bertanya, “Orang itu memaki aku dan aku berdiam diri, sedang engkau tersenyum. Tetapi kemudian setelah makiannya itu keterlaluan dan aku menangkisnya, engkau kelihatan marah dan engkau segera berdiri meninggalkan majelis. Kenapa begitu?”

Rasulullah menjawab: “Seketika engkau berdiam diri mendengar kata-kata orang itu, Malaikat ada di sana dan dialah yang membalas makian orang itu; itu sebabnya aku tersenyum. Tetapi setelah engkau mulai menjawab, syaitan telah masuk ke dalam majelis itu. Tentu saja aku tidak mau duduk dalam satu majelis yang dihadiri oleh syaitan. Wahai Abu Bakar!” dan kata beliau selanjutnya, “Adalah tiga macam hak yang engkau terima dari Allah. Tidaklah seorang hamba yang dianiaya orang dengan suatu penganiayaan, lalu dia memberi maaf, melainkan pastilah Allah akan memuliakan hamba itu, dan berjanji akan membelanya. Dan tidaklah seorang hamba membuka pintu pemberian kepada Allah, melainkan Allah berjanji akan menambah untuknya lebih banyak.”



Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah tersebut.

Wallahu’alam

Asma said...

Thanks kak Maziah..

Bila kita dah terasa hati..memang susah nak memaafkan..perangai manusia kan berbeza2..